J.F.K Damopolii


 Johan Faisal Kasad ( JFK ) Damopolii 



Pengucapan ikrar bersama.

Sejak pagi buta setiap perbatasan desa yang akan dilalui pasukan Laskar Banteng dengan berjalan kaki dari Tanoyan sudah dipagari oleh barisan pengintai, terutama dari Jurusan Kotamobagu. Rumah JFK Damopolii yang terletak antara Molinow dan Motoboi (Jalan Veteran) sudah dihiasi lambaian merah putih. Abdurahman Mokobombang dan Nurtina Manggo yang memimpin aksi Merah-Putih tersebut. Rakyat dari desa-desa tetangga juga sudah mulai berkumpul di Molinow sambil membawa senjata seadanya, seperti parang, tombak dan bambu runcing. Semangat juang yang terpancar dari wajah mereka sangat membara.

Pada tanggal 19 Desember 1945, saat hendak pawai menuju Kotambagu setelah sebelumnya mengibarkan bendera Merah Putih 




di markas Badule, saat di Lapangan Molinow dengan iringan lagu Indonesia Raya, pasukan Laskar Banteng dikepung oleh tentara NICA yang berintikan KNIL dan polisi kerajaan yang dipimpin oleh J. Kambey. Setelah terjadi baku tembak, J.Kambey dan pasukannya pun akhirnya mundur setelah sebelumnya ia tertembak di kaki.

Setelah terjadi baku tembak dan dipukul mundur pasukan J. Kambey, terdengar ancaman akan mendatangkan pasukan KNIL yang lebih besar lagi. Ancaman tersebut bukan guyonan belaka, maka untuk menghindari korban jiwa dari kalangan rakyat, para pimpinan Laskar Banteng memutuskan agar pasukan menuju ke hutan. Sebagian pasukan lain pergi menyusup ke tangah-tengah rakyat dalam kampung.

Serangan KNIL dan Pasukan NICA ke basis Tanoyan mendapat perlawanan. Meski begitu, karena kehabisan amunisi dan keterbatasan senjata, akhirnya markas tersebut baru dapat dikuasai pasukan NICA dan KNIL pada 29 Desember 1945.

 

Jabatan sebagai Komandan PPI Laskar Banteng itu dipegang oleh 
Abdurrachman Mokobombang atas penunjukan dari Ketua Komisariat PPI daerah 
Bolaang Mongondow J.F.K. Damopolii, yang ditunjuk/dihubungi oleh dua pemuda 
utusan dari Markas Besar PPI di Tondano Minahasa. J.F.K. Damopolii ini waktu itu menjabat sebagai Fukugunco (setingkat Camat) yang diangkat sejak Jepang berkuasa di sana. Karena jabatannya itu maka ia bersahabat dengan Komandan 
Tokeitai Takamoto. Ketika sudah jelas bahwa Jepang sudah menyerah kepada 
Sekutu, maka Takamoto menyerahkan sejumlah senjata fingan seperti LE, pistol, 
amunisi dan sejumlah granat kepada J.F.K Damopolii yang langsung menyerahkannya 
kepada · PPI Laskar Banteng untuk digunakan dalam perang gerilya melawan Belanda. 
Sejak September 1945, PPI Laskar Banteng menyelenggarakan latihan-latihan 
militer di sekitar desa Molinow di Kotamobagu. Para pemuda dan wanita dilatih 
memegang dan mempergunakan senjata di bawah para pelatih yang dahulunya 
pernah dilatih Jepang dalam Heiho, Keibodan dan sebagainya. Lapangan olah raga yang terletak dekat mesjid di desa itu dijadikan sebagai pusat latihan. Kegiatan latihan itu berlangsung terus menerus sampai bulan Nopember 1945. 
Pada bulan itu, sepasukan KNIL berkekuatan satu kompi didatangkan dari Minahasa atas permintaan Komandan Polisi Belanda Harry Harun Manoppo 
(memegang jabatan itu oleh pengangkatan Jepang). Kompi KNIL itu dipimpin oleh 
Komandan Kapten ~uperissa. Bersamaan dengan datangnya pasukan itu maka 
NICA menempatkan seorang Controleur yaitu Langendon untuk Bolaang 
Mongondow yang berarti status Onderatdeefmg seperti sebelum perang dijalankan kembali di sana. 
Sebagaimana sudah dikemukakan di depan, Ketua Komisariat PPI merangkap Ketua PSII Cabang Bolaang Mongondow J.F .K Damopolii ditangkap oleh polisi Belanda pada 27 September 1945 dan sejak saat itu dibentuk pimpinan darurat di bawah isterinya Nurtina Gonibala. 





Di bawah pimpinannya maka PPI laskar Banteng meneruskan latihan-latihan mililer dengan sasaran jangka pendeknya yakni merebut kekuasaan Belanda di daerah Bolaang Mongondow,sedangkan tujuan untuk jangka panjang yakni mendirikan pemerintahan sesuai dengan Proklamasi Kemerdekaan 
17 Agustus 1945 di daerah itu. Dengan ditangkapnya  J.F.K Damopolii dan dipenjarakan di Manado maka rupanya rencana PPI laskar Banteng dibocorkan oleh Belanda 
Dengan demikian maka pasukan KNIL datang dan segera membantu polisi Belanda mengadakan penangkapan-penangkapan. 
Hal ini dijalankan Belanda mengingat bahwa anggota-anggota PPI Laskar 
Banteng aktip mengadakan penghadangan-penghadangan serta pemutusan kawat-kawat telepon di daerah itu.

Momentum ini patut dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi dalam mengisi kembali setiap detik perjuangan daerah ini dengan karya dan prestasi. Lalu kita bingkai catatatan sejarah hari ini dan ke depan dengan kerja-kerja produktif demi meraih cita-cita dan harapan masa depan Bolaang Mongondow Raya yang lebih baik.
Dan mengenang jasa2 para pejuang revolusi kemerdekaan di Bolaang Mongondow. Semoga Tuhan YME memberikan tempat yang terbaik bagi pejuang - pejuang revolusi kemerdekaan. 




Silsilah Keluarga Damopolii 




Source : 
 - Donald Qomaidiansyah Tungkagi, Direktur The.        Bolmongraya Institute.

- Sejarah Revolusi di Sulawesi Utara.

- silsilah keluarga Damopolii .

Comments

Popular posts from this blog

Dontu Damopolii sang Penambang Emas

Mokodompit leluhur Kerajaan Bolang itang

Surat Raja Siau Jacob Ponto