Posts

Kedatuan MOKAPOG (1)

Image
Bolaang Mongondow Utara - Sulawesi Utara   Berikut Peta Kedatuan Mokapog yg dipimpin oleh seorang kepala suku bernama Dotu Tinggulu lalu berkembang disebut *Dotinggulo*  (Cikal Bakal Kerajaan Bolangitang). Dotu = pemimpin/kepala suku, Tinggulu = Tameng/ pelindung (pemimpin yg melindungi rakyatnya).    Ketika Dotinggulo hijrah dari Mokapog turun gunung ke arah utara  bersama saudaranya yg bernama Dotu Solagu (pemimpin yg gesit/lincah) selanjutnya disebut *Datunsolang* (Cikal bakal kerajaan Bintauna), mereka melewati antara (bhs lokal/Olotia), sekarang jadi nama Desa Ollot tepat dibawah kaki gunung Mokapog. Dalam perjalanan mereka berhenti sejenak melepas lelah (bhs lokal ; Sinumonu) sekarang tempat tersebut menjadi Desa Sonuo., diambil dari kata Sinumonu.  Selanjutnya dari Sonuo mereka maju ke utara dan melihat bahwa kedepan sudah bibir pantai, sehingga rombongan berhenti dan bermusyawarah.  Dotu Tinggulu ingin kearah barat sedangkan Dotu Solagu ingin kearah timur. Tidak tercapai kata s

Asal usul marga Binol

~ Asal usul marga Binol ~ Versi 1. Marga Binol dan asal usulnya Pada awal abad ke 19 dimasa pemeluk islam msh sediki (minoritas)di bolmong raya.adalah seorang raja siau brnama ISMAEL JACOBUS datng dan kawin sesama kristen di bol itang dan di karuniai seorg putra dan diberi nama BINOLE.menjelang remaja BINOLE(Binol) di masa raja DAUD PONTO (1824-1866) raja ISMAEL JACOBUS behasil menjalin hub baik  antara siau dgn bolang itang.makax walau di siau ada dinasti kerajaan JACOBUS dan KANSIL tapi PATRI PONTO dan JACOB PONTOH di nobatkan sbgai raja siau.Raja ISMAEL JACOBUS(raja siau)berteman dgn raja SALMON PONTO(raja bolangitang)pertama.raja ismael jacobus menikah di bolang itang dan berputra BINOLE.kemudian BINOLE menikah berputra MARZUKI BINOL menikah dgn ESTER MANOPPO mendapat anak sbb: Jogugu Jambat Binol bua Bonok Binol dan Lamare.jogugu Jambat binol 2 kali menikah istri pertama di karuniai sbb: Noho Binol.Ahmad Binol.Boki Binol  Salha Binol dan Usia Binol.istri kedua di bolang itang Boki

Mokodompit leluhur Kerajaan Bolang itang

Image
  Pada catatan Slakbom Marga Ponto-Pontoh  yg dibuat Alm.Kky Danto Medan Pontoh memang tidak tertera pasangan Anggaduajo.  Namun ada catatan siapa pasangan Anggaduajo ini pada catatan Belanda tempo dulu yg bersumber dari Delpher Kraten pada sesi " Mokodompit " Terjemahan; Nama anak2 Kinalang Damopolii versi  J.G.F Riedel : - Ireasan  - Garoeng  - Butiti - Mokodompit  - Binangkang  - Naoli  PASCA DIPAKAI.  Untuk catatan Dr.  J. G. F. Riedel juga meminjam dari editor rincian berikut tentang ukuran populasi, tata krama dan adat istiadat, dll., dari orang Mongondoan.  Jumlah jiwa pada tahun 1900 sekitar 60.000.Menurut tradisi, penduduk pertama Mongondo yang tinggal di Dumogasche disebut Oebodia dan Didit, suami istri yang tidak memiliki anak.  Suatu hari mencari udang, manikop gare, di sungai Boembungan, mereka melihat burung Duduk meninggalkan sarangnya.  Mendekati ini, mereka melihat di dalamnya sebuah telur dengan keindahan luar biasa, yang mereka bawa ke gua mereka.  Telur it

Dontu Damopolii sang Penambang Emas

Image
  Foto tambang emas di Bolaang Mongondow.         Timur tempo dulu. Menjelang pertengahan tahun 1800-an Dontu Damopolii pemuda asal Pobundayan melamar salah satu Putri dari Raja Abraham Sugeha ( Raja Bolaang Mongondow ) bernama Bai’ Lansong Sugeha. Melalui Proses adat istiadat Bolaang Mongondow, Pemuda Dontu Damopolii ini harus menanggung berbagai ketentuan adat sesuai dengan permintaan pihak mempelai wanita, terutama Tujuh ( 7 ) Kokasi Emas “pen’ pitu no kokasi in bulawan” Kokasi yang dimaksud dalam Bahasa adat tersebut yaitu Bambu Emas yang di potong ukuran 1 jengkal dalam tiap Ruas Bambu, Setiap satu ( 1 ) Kokasi itu di isi penuh dengan Biji-biji Emas. Untuk memenuhi ketentuan adat tersebut sang pemuda Dontu Damopolii pergi ke DAGAT TO BOTAK tepatnya lokasi DOUP atau disebut PANANG sekarang ini, dan membuat GUANG atau Galian secara Tradisional. Dibuat seperti Paritan menuju kearah gunung,paritannya dilapisi dengan ijuk Pohon Aren, kemudian bongkahan gunung itu diboangkar dengan KOKA

Penduduk Asli Dataran Mongondow

Image
 Oleh : Rustam Lii Damopolii.  INTAU IN POLIYAN(POLIAN) Intau in POLIYAN merupakan penduduk asli dataran MONGONDOW /Lopa' in Lolayan berasal dari Dumoga yg merupakan percampuran penduduk awal DUMOGA  sebelum era MOKODOLUDUT di Bumbungon. Penduduk awal DUMOGA sebelumnya menempati tempati di seputaran Kampung tua Doloduo/desa TORAOT sekarang.Kemudian sebagian menempati MAHAG, PONIKIAN, TOLOT dan Tapa' Linggot.Mereka hidup secara berkelompok dan membuat kebun berpindah pindah. Suatu Ketika Kelompok Mahag dan TOLOT berselisih paham sehingga Kelompok TOLOT merasa tdk nyaman sehingga Seorang yg di tuakan kelompoknya yg bernama BARORONGAN mengajak kelompoknya mencari tempat yg baru. BARORONGAN Membawa kelompoknya kearah timur arah Matahari terbit dgn keyakinan bahwa dibalik pegunungan yg mengelilingi sejauh mata memandang pastilah ada dataran yg dapat di tempati.Dalam perjalan mereka singgah dan beristirahat di kuala kecil dgn batu batu putih sehingga mereka menandai tempat ini dengan

Raja Nicolaas Ponto

Image
Makam Raja Nicolaas Ponto.  Slakbom keluarga Ponto-Pontoh.   Raja Siau  Nicolaas Ponto bertahta di Siau 1839 - 1850 anak dari Raja Bolang itang ,Salmon Muda Ponto dengan Permaisuri Filipina Jacobus Silagondo ( Putri Raja Siau ).  Naik tahta berdasarkan keputusan Majelis Kerajaan Siau yg diketuai President Raja Balandatu Lohitundali.  Raja Nicolaas Ponto tercatat beristri Inolat Manoppo ( Putri Raja Bolaang Mongondow ) dan Boki Kalute.  Dari Permaisuri Inolat Manoppo beliau tidak berputra.  Dari Boki Kalute ini beliau tercatat di karuniai Putra Terri Ponto dan Tahulending yg menikah dengan Suwaneng.  Pada saat Raja Nicolaas Ponto wafat ,Terri Ponto masih anak-anak ( belum dewasa ). Putranya Terri Ponto diangkat menjadi Mayor ( Komandan Kerajaan ) Siau pada masa pemerintahan Raja Jacub Ponto.  Sebelumnya Terri Ponto menjabat sebagai Kapita Ratu ( Kapiten  Pasukan Pengawal Raja ). Source:  - Bpk.Jupiter Makasangkil II. - Buku Sejarah Kerajaan Siau cetakan tahun 1973. - Prins John Suoth Ka

Ramopolii Raja Bolaang

Image
Source: Kaart Van Celebes 1900 Stanford Libraries. Suatu kisah lain menerangkan ketika raja Ramapolei menguasai Bolaang, saudara perempuannya Sawulaon jatuh sakit karena berduka atas kematian anaknya Maidangkai. Lalu Ramapolei memerintahkan 25 anak buahnya yang pemberani untuk membawa Sawulaon ke arah timur-laut dan bilamana ia dalam perjalanan meninggal dunia, mereka harus menguburnya di tempat dimana ia menghembuskan nafasnya terakhir dan mereka harus pula menjaga makamnya itu. Ternyata Sawulaon tewas dalam perjalanan dan di tempat dimana jenazah dimakamkan oleh para pengikut raja ditanami sebatang pohon wulan didekatnya. Mereka juga rela menghentikan perjalanan mereka  dan mendiami tempat ini. Penduduknya bertambah banyak dan akhirnya terbentuklah suatu suku Panosakan. Di daerah bagian pesisir dibangun suatu negeri baru yang diberi nama pohon yang telah ditanami dekat makam Sawulaon, yakni Wulan yang kemudian hari disebut Belang . Lutam Mokosambul kemudian mendirikan negeri Muagen.